468x60 Ads

pratek kerupuk agung setyawan pemandangan kota ampera lutfiansyah

Tuesday, April 22, 2014

Penerimaan Siswa Baru SMAN 1 Indralaya Utara

PENERIMAAN SISWA BARU SMAN 1 INDRALAYA UTARA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENERIMAAN SISWA BARU SMAN 1 INDRALAYA UTARA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Syarat dan Ketentuan Pendaftaran sebagai berikut :
1.    Pola Seleksi Tes Tertulis (PSTT)
PSTT adalah pola seleksi melalui Ujian Potensi Calon Siswa yang diselenggarakan secara tertulis
      a.    Pendaftaran Online : 21 April  – 16 Mei 2014
      b.    Verifikasi/ Penyerahan Administrasi Berkas Pendaftaran :
22 April  – 17 Mei 2014
2.    Pola Seleksi Penelusuran Minat dan Prestasi (PSPMP)
PSPMP adalah Pola seleksi bagi siswa yang mempunyai bakat dan prestasi dalam bidang akademik, olah raga dan seni di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten.
      a.    Pendaftaran Online :
21 April  – 9 Mei 2014      
      b.    Verifikasi/ Penyerahan Administrasi Berkas Pendaftaran : 22 April - 10 Mei 2014
3.    Syarat-syarat
      a.    Fotocopy Raport (legalisir) dari Kelas VII s.d kelas IX smt ganjil
      b.    Mengisi Formulir Pendaftaran
      c.    Rata-rata Raport mata pelajaran (B. Indonesia, B.Inggris, MTK, IPA, IPS) dari smt I s/d V              minimal  75
      d.    Pasfoto Berwarna 3x4 cm = 4 Lembar

             Pasfoto Hitam Putih 3x4 cm = 2 Lembar
       e.   Berumur Max 16 tahun TMT 16 Juli 2013
        f. Surat Keterangan Dokter/Puskesmas
        g. Fotocopy Piagam/Sertifkat yang dilegalisir (jika ada)
        h. Materai 6000 : 3 Lembar (Jika sudah dinyatakan lulus)
       h.   Khusus Pola Seleksi Penelusuran Minat dan Prestasi disertai dengan surat rekomendasi
            Kepala Sekolah dan sertifikat/ piagam yang pernah diikuti.
4.   Pengambilan Kartu Peserta :Jumat, 23 Mei 2014


5.   Jadwal Pola Seleksi Tes Tertulis (PSTT) : Sabtu, 24 Mei 2014
6.   Pengumuman Pola Seleksi Tes Tertulis (PSTT)  & Pola Seleksi Penelusuran Minat dan Prestasi 
     (PSPMP) : Rabu, 28 Mei 2014
7.  Pendaftaran Ulang 30 Mei - 4 Juni 2014
8.  Tes IQ, Baca Al-Quran & ICT * : Rabu, 18 Juni 2014
     *) 1. Pemetaan Peserta yang Lulus Seleksi
          2. Baca Al-Quran khusus Peserta Muslim



Tuesday, January 28, 2014

M Rizki herdentoro (SMAN ULTRA)

M Rizki herdentoro (SMAN ULTRA)

M Rizki herdentoro (SMAN ULTRA)








Monday, December 9, 2013

Momen Spesial Terry


Momen Spesial Terry

Achmad Firdaus - Okezone
Senin, 2 Desember 2013 05:57 wib
Selebrasi gol John Terry (Foto: Reuters)
Selebrasi gol John Terry (Foto: Reuters)
LONDON - John Terry menandai momen spesialnya dengan manis. Di laga ke-400 nya di Premier League, Terry mencetak gol yang membantu Chelsea melakoni comeback hebat dengan menaklukkan Southampton, 3-1.

Momen spesial Terry yang melakoni laga ke-400 sejak pertama kali tampil di Premier League pada 1998, sempat terancam berakhir kelam. Hal ini dikarenakan Soton mampu mengejutkan publik Stamford Bridge lewat gol kilat Jay Rodriguez ketika laga baru menginjak detik ke-14!

Hingga turun minum, Chelsea yang berstatus tuan rumah, harus menerima kenyataan tertinggal 1-0. Namun, The Blues berhasil bangkit pada babak kedua, di mana Gary Cahill sukses menyamakan kedudukan lewat tandukannya pada menit ke-54.

Seakan tak ingin menyia-nyiakan momen spesialnya, Terry berhasil menandainya dengan gol, usai menanduk bola hasil umpan silang Juan Mata. Gol Terry ini seakan memberikan semangat baru bagi Chelsea, karena mereka berhasil unggul 2-1, sebelum akhirnya Demba Ba menyegel kemenangan 3-1 lewat golnya pada menit-menit akhir laga.

Dengan kemenangan ini, Terry membantu Chelsea mengamankan posisi dua klasemen sementara Premier League dengan 27 poin, atau hanya terpaut empat angka dari Arsenal di puncak klasemen.

Gol ini merupakan yang ke-34 sepanjang karier Terry. Jumlah ini menjadikannya bek tersubur kedua dalam sejarah Premier League. Bek 32 tahun ini hanya kalah dari David Unsworth yang mencetak 38 gol, ketika membela beberapa tim, seperti Everton, Aston Villa dan Wigan Athletic.

“Ini sangat signifikan buat saya. Ini merupakan prestasi besar bagi saya, bisa mempertahankannya di klub top,” tutur Terry saat disinggung soal laga ke-400 nya sebagaimana dikutip Sky Sport usai pertandingan.

“Saya sangat bangga. Saya juga berterima kasih kepada fans yang selalu mendukung saya dan juga klub. Harapan saya, akan ada banyak lagi yang bisa diraih musim ini dan mungkin musim depan,” tandasnya.

Terry memulai debutnya bersama Chelsea pada 28 Oktober 1998, ketika masuk sebagai pemain pengganti dalam laga kontra Aston Villa di ajang Piala Liga (sekarang Capital One Cup).

Dua tahun mengisi bangku cadangan dan sempat dipinjamkan ke Notthingham Forest, Terry akhirnya dipercaya sebagai pemain inti Chelsea pada musim 2000-2001 saat Chelsea dibesut Gianluca Vialli. Di musim perdananya Terry memainkan 13 laga dan langsung dipilih sebagai pemain terbaik klub. Sejak saat itu, posisi Terry tidak tergantikan di jantung pertahanan hingga kini.


Menunggu Keajaiban Verifikasi


Menunggu Keajaiban Verifikasi

Minggu, 8 Desember 2013 15:03 wib
Laga Arema Malang musim lalu.(foto:Tarmuji Talmacsi/Sindo)

Pekan ini bakal menjadi sangat krusial bagi klub-klub calon kontestan liga unifikasi 2014. PSSI menjanjikan bakal mengumumkan hasil verifikasi peserta liga pada 12 Desember yang tentunya menjadi 'vonis' masa depan mereka di kompetisi level satu nasional.

Pandangan saya, bukan hanya kelayakan klub yang bakal bisa dilihat dari hasil verifikasi nanti, tapi juga kredibilitas PSSI. Keseriusan alias profesionalisme organisasi sepakbola tanah air itu bakal menjadi pertaruhan dalam mengambil keputusan klub-klub mana yang layak ikut liga unifikasi.

Publik sudah mengetahui banyak calon kontestan yang tidak memenuhi persyaratan bermain di kompetisi yang tetap bernama Indonesia Super League (ISL). Persoalan tunggakan gaji dan infrastuktur menjadi persoalan paling rumit yang dihadapi calon kontestan liga.

Tanpa saya sebutkan klub mana, tapi hingga verifikasi berlangsung tunggakan gaji belum terselesaikan. Ada pula klub yang masih menyewa stadion lain atau secara kasarnya belum memiliki infrastruktur secara tetap. Sejauh ini hanya ada sekitar 16 klub saja yang tidak mengalami masalah itu.
Patut kita cermati di sini, akankah PSSI bakal benar-benar menjunjung tinggi hasil verifikasi?

Beranikah PSSI membuang klub-klub yang menunggak gaji? Menarik untuk kita tunggu. Di sini akan saya sajikan sejumlah fakta yang membuat saya masih ragu tentang penegakan 'hukum verifikasi'.
Sejumlah klub yang menunggak gaji adalah loyalis ISL. Pada zamannya PT Liga Indonesia atau Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI), klub-klub tersebut dibela mati-matian eksistensinya. PT Liga Indonesia bahkan memenangkan pertarungan dengan mengikutkan semua peserta ISL ke liga unifikasi.

Ingat juga ketika panas-panasnya dua kompetisi yakni ISL dan IPL pada 2012. PT Liga Indonesia memutuskan ISL tetap berjalan dengan beranggotakan klub-klub yang loyal alias tak percaya dengan manajemen IPL. Walau ada klub yang legalitasnya tak jelas, nyatanya itu tak dianggap sebuah persoalan.

Tak bisa dibantah, kepentingan golongan masih sangat dominan di pengelolaan sepakbola tanah air. Itu juga terlihat ketika semua klub ISL dinyatakan ikut liga unifikasi, sedangkan di pihak lain klub IPL hanya segelintir. Bahkan ada klub IPL yang dijegal dengan tuduhan pengaturan skor saat play off.

Dari cerita di atas, kita kemudian kembali lagi pada pertanyaan, beranikah PSSI yang saat ini kepanjangan tangan KPSI menyatakan klub loyalisnya tidak layak? Inilah yang saya katakan sebagai pertaruhan profesionalisme. Kalau memang profesional, klub-klub penunggak gaji harusnya disingkirkan dari liga unifikasi.

Publik memang sulit untuk menggugat apa pun hasil verifikasi nanti, karena tentu PSSI memiliki sejuta alasan. Tapi tanpa dimulai dari sikap profesional PSSI, sepakbola Indonesia bakal berjalan mundur. Musim depan tetap bakal ada klub-klub yang kesulitan memberikan hak pemain.

Dari proses verifikasi saja sudah terlihat tidak menjunjung profesionalisme di dunia sepakbola. Ketika memverifikasi infrastruktur atau stadion, PSSI melewatkan dua stadion di Jawa Timur yakni Stadion Kanjuruhan Malang dan Stadion Petrokimia Gresik. Alasannya dua stadion itu sudah layak dan tak perlu diverifikasi.

Ini janggal dan bukan sikap profesional sepakbola. Saya menganalogikan pada sebuah turnamen yang memakai sistem kompetisi. Tim-tim yang sudah pasti tersingkir tetap harus bertanding walau sama sekali tidak menentukan. Begitu pula tim yang sudah pasti lolos, harus tetap bertanding jika ada pertandingan sisa.

Itu semangat profesionalisme yang sudah berlaku umum di olahraga adu sepak. Tidak seenaknya sendiri, ogah bertanding saat sudah pasti tersingkir atau lolos. Itu seharusnya juga berlaku dalam proses verifikasi yang dilakukan PSSI terhadap kesiapan infrastruktur klub.

Idealnya semua dipandang sama rata sebagai bagian dari kompetisi dan mendapat perlakuan yang sama pula. Walau Stadion Kanjuruhan dan Petrokimia pernah dipakai laga berlevel internasional, statusnya tetap sama dengan stadion-stadion lain. Saya heran kenapa PSSI tidak memikirkan aspek ini.
Mereka mengajarkan sesuatu yang bagi mereka lumrah tapi sebenarnya tidak baik untuk sebuah pengelolaan sepakbola secara profesional. Dari sini saya menganggap verifikasi yang dilakukan PSSI hanya sekadar formalitas. Dianggap tahapan remeh untuk menjalankan liga.

Saya tetap berharap hasil verifikasi secara keseluruhan nanti benar-benar fair. Tapi, sekali lagi saya mengingatkan, tidak perlu terkejut jika hasilnya sangat janggal atau mungkin menggelikan. Terlepas dari apa pun yang terjadi, tentunya kita semua ingin sepakbola Indonesia semakin modern dan profesional. (Kukuh Setiawan/Koran SI/fit)


Drama Enam Gol, Inter Perpanjang Hasil Imbang


Drama Enam Gol, Inter Perpanjang Hasil Imbang

Fadhlan Oetama - Okezone
Senin, 9 Desember 2013 04:52 wib
Rodrigo Palacio - penyerang Inter Milan (Foto: Reuters)
Rodrigo Palacio - penyerang Inter Milan (Foto: Reuters)
MILAN – Inter Milan sekali lagi gagal meraih tiga poin dalam lanjutan giornata ke-15 Serie A saat menjamu AC Parma dengan skor 3-3 di Giuseppe Meazza, Senin (9/12/2013).

Meskipun harus tertinggal di babak pertama, tim asuhan Walter Mazzarri sempat membangkitkan asa para pendukungnya setelah berhasil membalikkan keadaan. Akan tetapi Parma sepertinya tidak kehilangan semangat dengan langsung membalas lewat gol cepat yang membuat pertandingan berakhir dengan skor imbang 3-3.

Memasuki awal  pertandingan, Inter langsung menebar ancaman lewat tendangan keras Palacio dari luar kotak penalti pada menit kedua, akan tetapi tembakannya masih jauh dari sasaran.

Parma pun langsung membalas lewat peluang yang nyaris berbuah di menit keempat lewat tendangan jarak dekat Paletta yang berhasil mendapatkan bola liar di mulut gawang Inter. Akan tetapi tendangannya masih mampu diamankan dengan baik oleh Handanovic.

Setelah sempat beberapa kali memberikan tekanan kepada lini pertahanan Inter di 10 menit pertama jalannya pertandingan, Parma akhirnya sukses membuka keunggulan lebih dulu lewat Sansone yang berhasil meloloskan diri ke dalam kotak terlarang usai menerima umpan manis dari Marchionni. Tendangan mendatarnya pun sukses menaklukkan Handanovic pada menit ke-11. Parma sementara unggul 1-0.

Inter pun nyaris menyamakan kedudukan pada menit ke-16 lewat kerjasama apik dari Jonathan dan Guarin yang berhasil mengirim umpan berbahaya ke mulut gawang Parma. Akan tetapi, Palacio yang berada di posisi bagus untuk mencetak gol masih gagal memaksimalkan peluang tersebut setelah tendangannya masih melambung keluar lapangan.

Kembali Palacio berhasil membuat publik Meazza tercengang lewat aksi individunya yang berhasil mengecoh Mirante usai menerima umpan dari Kovacic. Sayang dirinya mendapat penjagaan terlalu ketat yang membuatnya gagal melepaskan tembakan ke arah gawang Parma.

Memasuki 30 menit jalannya pertandingan, Inter semakin menegaskan dominasinya di pertandingan ini. Bermula dari umpan Guarin yang melakukan tusukan dari sisi kiri pertahanan Parma yang mana tidak mampu diantisipasi dengan baik oleh Mirante. Palacio pun yang melihat celah tersebut langsung melepaskan tembakan. Sayang Mirante masih sigap menghalau peluang tersebut.

Jelang babak pertama usai kedua tim langsung meningkatkan tempo permainan. Yang mana Inter akhirnya berhasil mencetak gol penyama kedudukan lewat Palacio yang berhasil meneruskan umpan crossing dari Jonathan di menit ke-44.

Sayang keunggulan Inter tidak bertahan lama, Parma pun langsung membalas lewat gol dari Parolo di masa injury time setelah berhasil memanfaatkan blunder Handanovic mengamankan bola di depan gawang. Hingga peluit babak pertama dibunyikan, Parma sementara unggul 2-1 atas tuan rumah Inter.

Memasuki babak kedua, Inter hampir saja berpeluang menyamakan kedudukan jika saja wasit menunjuk titik putih setelah Alvarez dijatuhkan oleh barisan pertahanan Parma di dalam kotak penalti pada menit ke-47. Akan tetapi wasit tidak melihat itu sebagai pelanggaran.

Tak perlu waktu lama untuk Inter bisa menyamakan kedudukan di babak kedua ini. Pada menit ke-54, Palacio kembali membuat publik tuan rumah bersorak setelah dirinya berhasil mencetak gol keduanya di pertandingan ini, usai menerima umpan lambung dari Alvarez ke dalam kotak penalti Parma dan langsung meneruskannya lewat sundulan.

Selang dua menit Inter pun sukses membalikkan keadaan setelah Guarin berhasil mencetak gol usai memanfaatkan umpan dari Palacio dan langsung melepaskan tendangan dari dalam kotak penalti Parma. Tendangannya pun membentur pemain bertahan Parma yang membuat Mirante mati langkah menyaksikan bola mengalir deras ke gawangnya. Inter berbalik unggul 3-2 atas Parma.

Tak ingin menyia-nyiakan peluang untuk membawa pulang angka dari pertandingan ini. Parma pun kembali membalas gol tersebut pada menit ke-59. Kali ini kembali Sansone yang berhasil mencetak gol keduanya untuk Parma di laga ini usai memaksimalkan umpan dari Cassani. Kedudukan kembali imbang menjadi 3-3.

Pada menit ke-63, Cassano pun tidak ingin ketinggalan memberikan ancaman bagi barisan pertahanan Inter. Mantan pemain Inter tersebut nyaris kembali menambah keunggulan Parma jika saja tendangan volley nya masih melambung di atas mistar gawang Handanovic.

Memasuki 10 menit jelang babak kedua berakhir, Parma tampil terus menekan barisan pertahanan Inter. Berawal dari peluang lewat tendangan keras Biabiany dari dalam kotak penalti Inter pada menit ke-84. Akan tetapi tendangannya masih membentur kaki Ranocchia.

Memasuki masa injury time, Inter nyaris meraih tiga poin dari pertandingan ini jika saja tendangan volley keras dari dalam kotak penalti yang dilepaskan oleh Cambiasso tidak mampu ditepis oleh Mirante.

Hingga peluit tanda pertandingan berakhir tidak ada lagi gol yang tercipta dari kedua tim. Hasil imbang ini tetap mempertahankan posisi Inter di peringkat empat klasemen sementara dengan raihan 28 poin dari 15 pertandingan sejauh ini, tertinggal 12 angka dari Juventus di puncak klasemen.

Susunan Pemain

Inter Milan
: 1. S. Handanovic, 4. J. Zanetti (Y. Nagatomo 70’), 2. Jonathan (I. Belfodil 77’), 14. H. Campagnaro, 23. A. Ranocchia, 5. Juan, 19. E. Cambiasso, 13. F. Guarin (S. Taider 88’), 11. R. Alvarez, 10. M. Kovacic, 8. R. Palacio.

Parma
: 83. A. Mirante, 29. G. Paletta, 18. M. Gobbi, 2. M. Cassani, 6. A. Lucarelli, 5. W. Gargano (A. Acquah 17’) , 32. M. Marchionni, 16. M. Parolo, 99. A. Cassano (Amari 83’), 7. J. Biabiany, 21. N. Sansone (A. Rosi 87’). (fit)


Tersedak Saat Ikut Lomba Makan, Pria Ini Koma dan Jadi Lumpuh

Ajeng Annastasia Kinanti - detikHealth
Senin, 09/12/2013 15:32 WIB

Samaljit Aulakh (Foto: DailySurrey, Siapa sangka kompetisi yang terlihat unik dan lucu seperti lomba makan bisa membuat seseorang mengalami kelumpuhan? Ya, itulah yang dialami oleh Samaljit Aulakh (36). Ayah satu anak ini kini hanya bisa berbaring dan tak bisa menggerakkan tubuhnya setelah mengikuti lomba makan.

Dilansir Daily Mail, Senin (9/12/2013), diketahui sejak November silam Aulakh berada dalam perawatan rumah sakit. Jangankan untuk berbicara dan berjalan, untuk menggerakan kepalanya saja ia hampir tidak bisa. Ia diketahui mengikuti lomba makan untuk merayakan festival Hindu Diwali. Dalam kompetisi tersebut ia diharuskan untuk makan gulab jamuns, sebuah makanan manis asal India yang berbentuk bola-bola kecil.

Pihak keluarga menyatakan kini Aulakh menderita kerusakan otak parah dan mereka berencana melakukan upaya hukum untuk mengganti pembayaran tagihan Aulakh di rumah sakit.

"Saat lomba usai, ia menang dan dipanggil ke depan. Begitu berdiri, ia justru pingsan dan saya pikir itu karena ia tersedak makanan. Ternyata ia mengalami stroke dan kerusakan otak," ungkap keponakan Aulakh, Inderjeet Daleh.

Putra Aulakh, Pawan (10), menyaksikan kejadian tersebut hingga saat ambulans tiba. "Setelah ayah saya makan, ia berdiri dan terlihat pusing. Ia kemudian jatuh. Saya sangat takut dan mulai menangis. Tubuh ayah terlihat kebiruan dan ia tak bisa bernapas dengan baik," tutur Pawan.

Setelah dibawa oleh ambulans ke rumah sakit, Aulakh mengalami koma selama sepuluh hari. Tak lama setelah kejadian ini, Red FM, stasiun radio yang mengadakan kontes, segera menutup acara tersebut. Inderjeet menyayangkan kurangnya persiapan panitia medis di lokasi lomba. "Seharusnya ada tenaga medis yang siap," pungkasnya.

Sampai saat ini, pihak keluarga masih sangat berharap Aulakh bisa sembuh dan kembali beraktivitas seperti sebelumnya.


Bahaya Chemical Peeling

Ken Yunita - detikHealth
Senin, 09/12/2013 17:09 Wib
Ilustrasi (dok: Thinkstock)

Jakarta, "Wajah putih-mulus bak artis Korea". Banyak sudah orang yang termakan iklan produk kosmetik yang menggunakan slogan itu. Tak cuma perempuan, banyak juga pria yang ingin kulitnya putih, mulus, dan bebas jerawat seperti artis K-pop yang wira-wiri di televisi.

Bukan hanya pada produk kosmetik, slogan "putih-mulus seperti artis Korea" juga dipakai klinik-klinik atau salon kecantikan. Mereka mengklaim memiliki metode atau perawatan untuk membuat kulit menjadi putih dan mulus.

Salah satu perawatan yang populer adalah metode pengelupasan kulit atau yang biasa dikenal dengan chemical peeling. Caranya dengan mengoleskan bahan kimia tertentu pada kulit wajah. Dalam waktu singkat, cling... kulit wajah langsung putih. Mulus.

Febby, seorang karyawan di Jakarta Selatan, adalah salah satu yang tergiur. Wajah gadis 26 tahun itu kusam dengan banyak bekas jerawat. Febby pun ingin wajahnya lebih cantik. Dia lantas mencoba berbagai merek kosmetik yang banyak beriklan di televisi. Namun tak satu pun produk yang "mempan" untuk kulitnya. "Yang ada, kulit muka saya malah makin jerawatan," ujarnya mengeluh.

Seorang temannya merekomendasikan klinik kecantikan yang namanya sudah dikenal. Katanya, banyak orang yang cocok menggunakan produk perawatan kulit dari klinik yang memiliki banyak cabang di Indonesia itu.

Dari klinik itulah Febby kemudian mengenal chemical peeling. "Katanya, mukaku harus di-chemical peeling supaya enggak kusam lagi. Aku sih mau saja karena memang ingin punya wajah halus, mulus, dan cerah," tuturnya.